Thursday, May 30, 2013

Killing Me Inside



Killing Me Inside (juga dikenal sebagai Killms) merupakan sebuah grup musik asal Jakarta yang dibentuk pada Juni 2005. Saat ini mereka beranggotakan 3 orang yaitu vokalis Onadio Leonardo, gitarisJosaphat Klemens, dan keyboardist Rudye Nugraha Putra, dibantu oleh Angga Tetsuya Wibisana sebagai additional bassist dan Putra Pra Ramadhan sebagai additional drummer. Sejak terbentuk, mereka telah mengeluarkan 3 album yaitu "A Fresh Start for Something New","Killing Me Inside" dan "One Reason".
 
2005: Formasi Awal 
Killing Me Inside mulai dibentuk pada Juni 2005 oleh Josaphat (gitar), Onad (bass), Rendy (drum) dan Raka (gitar). Setelah beberapa saat mencari vokalis, akhirnya bergabunglah Sansan pada Desember 2005. Setelah melalui pengalaman manggung di kafe-kafe dan acara-acara lokal, mereka merilis 3 buah lagu sebagai demo mereka. Lagu-lagu demo tersebut adalah A Letter Of Memories, Suicide Phenomena, dan The Tormented yang nantinya direkam ulang pada debut album mereka, A Fresh Start for Something New.
2008: A Fresh Start for Something New 
Pada tahun 2008, Killing Me Inside berencana untuk merilis sebuah album. Namun di tengah perjalanan, Raka keluar dari band pada Mei 2008.



Akhirnya debut album mereka berjudul A Fresh Start for Something New dirilis pada awal Desember 2008 dibawah kendali Label Indie Fast Youth Records. Lagu "Torment" yang menjadi single langsung membuat nama Killing Me Inside terkenal di dunia musik indie Indonesia. Killms juga melakukan debut launching albumnya di 2 Negara yaitu Indonesia dan Malaysia
2009-2010: Line-up baru dan OST. Air Terjun Pengantin 
Pada akhir Januari 2009, Sansan dan Rendy keluar dari Killing Me Inside. Sansan keluar dengan alasan untuk lebih fokus pada band Pee Wee Gaskins, sedangkan Rendy keluar dengan alasan pertimbangan masa depan. Meskipun begitu, Onad dan Josaphat tidak membubarkan Killms. Pada Februari 2009, melalui blog Myspyke mereka, Killms mengumumkan formasi baru mereka yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Davi (drum), dan Agung (bass).Namun karena alasan ketidakcocokan, Agung keluar. 2010, Rudye bergabung bersama Killing Me Inside sebagai additional bass menggantikan posisi Agung. Merasa tidak cocok, Rudye beralih sebagai kibor dan posisi bass diisi oleh Angga. Lagu Tanpa Dirimu menjadi Soundtrack Film Air Terjun Pengantin tahun 2010.
2010: Album Self-Titled 
Pada Agustus 2010, Killing Me Inside merilis album self-titled mereka melalui Royal Prima Musikindo dan Crooz Records. Album ini merupakan album pertama mereka sejak formasi mereka berubah dan album pertama mereka di RPM.
Lima dari sepuluh track pada album ini merupakan lagu-lagu yang direkam ulang dari album pertama mereka. Di album ini juga terdapat 3 lagu baru yang menggunakan lirik bahasa Indonesia dan digarap tanpa adanya vokal scream. Di antara ketiga lagu tersebut, salah satunya adalah lagu "Biarlah" yang menjadi single pertama mereka. Lagu "Biarlah" diterima secara positif oleh masyarakat umum. Tetapi respon sebaliknya ditunjukkan oleh fans awal mereka. Fans-fans awal mereka justru kecewa dengan perubahan genre yang drastis dari Killing Me Inside.
Album kedua Killing Me Inside ini berhasil menembus angka penjualan 50.000 copy dan meraih penghargaan Platinum dari Royal Prima Musikindo. Killms juga berhasil menyabet 2 Penghargaan dari Indigo Digital Music Awards 2010 sebagai The Best Indie Music dan The Best New Artist. Dalam rangka penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2011, Killms hanya masuk nominasi di kategori Pendatang baru dan Self-Titled "Killing Me Inside" sebagai Album Rock terbaik.
2011-2012: Formasi baru dan Single terbaru "Melangkah" 
Di akhir tahun 2011, Killing Me Inside berencana ingin merilis album kembali. Namun pada tanggal 18 September 2011, Davi Frisya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Killing Me Inside. Davi mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun twitternya:
Dengan ini saya menyatakan kalo saya bukan lg Drummer dr Killing Me Inside. Terima kasih teman2 yg sdh mendukung saya selama ini :)
Dan tak lama kemudian Killms pun baru-baru ini mengumumkan formasi terbarunya, dan Rudye pun telah berubah menjadi anggota tetap Killing Me Inside ditambah Putra yang bergabung dengan Killing Me Inside sebagai additional drum untuk menggantikan Davi diposisi drummer. Killms mulai memasuki dapur rekaman untuk pembuatan album ketiga. Single dari album ketiga telah dirilis akhir Desember 2011 yang berjudul "Melangkah". Dan inilah formasi Saat ini dari Killms yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Rudye (kibor), Angga (additional bass), Putra (additional drum). Killms akhirnya berhasil meraih penghargaan dalam acara Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2012 sebagai kategori karya produksi Rythm & Blues Terbaik untuk lagu Biarlah FeaturingGading Marten.
2012: One Reason 
Killms telah menyelesaikan Project albumnya yang ke-3 pada akhir bulan Mei. Album "One Reason" dirilis/dipasarkan pada bulan September. Killms telah mengeluarkan 2 single pada album ini yaitu "Melangkah" dan "Menyesal". Di album ini terdapat 3 lagu yang menggunakan Vocal scream untuk menunjukkan kalau Killms masih tetap konsisten dengan Genre awal mereka.
Untuk lagu "Never Go Back" lebih cenderung kepada genre Metalcore atau terdengar lebih keras dibandingkan dengan lagu Killms sebelumnya.
Lagu "For One Last Time" adalah bagian ke-2 dari lagu "Torment" dan lagu ini terdengar lebih simpel. Di awal lagu "For One Last Time" juga ada lyric yang menggunakan Lyric di bagian ending lagu "Torment" yang diisi oleh Rudey sebagai backing vocal.

Wednesday, April 24, 2013

RAMONES

Biografi :
Ramones didirikan di New York 1974 dengan personel Joey Ramone, Johny Ramone, dan Dee Dee Ramone. Semua member band ini memakai nama belakang Ramone walaupun tidak satu pun dari mereka yang punya hubungan darah. Ramones adalah cikal bakal dari grup band punk rock yang kemudian banyak bertumbuhan. Ramones kemudian merekrut Tommy Ramone sebagai drummer karena posisi Joey sebagai drummer sekaligus vocalist dianggap tidak efektif. 

1975 Ramones merilis album pertama mereka jang berjudul RAMONES. Album ini cukup sukses di Inggris dan kemudian menjadi inspirasi bagi grup punk lain seperti The Clash, The Damned, dan Sex Pistols walaupun di Amerika Serikat sendiri tidak terlalu diminati publik. Album ke 2 dan ke 3 mereka yang berjudul LEAVE HOME dan ROCKET TO RUSSIA yang dirilis pada tahun yang sama juga mengalami nasib serupa. Album ke 4 mereka yang sedikit mellow karena ingin kompromi dengan pasar juga tetap gagal meraih posisi terhormat.

Hampir semua album Ramones dianggap gagal dalam penjualan kecuali album kompilasi mereka yang berjudul RAMONES MANIA. Album ini sempat meraih gold album di Amerika Serikat. Namun walaupun tidak berhasil menembus angka penjualan tinggi, Ramones tercatat dalam 100 artis terbaik sepanjang masa, 25 album live terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone. Ramones juga tercatat dalam VH1 dan Mojo sebagai 1 dari artis terbaik dan album terbaik. Dan pada tahun 2002 mereka masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Sayangnya tahun 1996 Ramones resmi bubar karena ketidak cocokan antara masing-masing personel band. Ramones tercatat menelurkan 14 studio album selama masa aktifnya. Album ¡ADIOS AMIGOS! yang dirilis 1995 adalah album terakhir grup ini.

Sejarah Bon jovi

Kisah Bon Jovi bermula dari daerah Sayreville, New Jersey. Ketika itu Jon Bon Jovi (vokalis dan gitaris Bon Jovi) dan kedua saudaranya diangkat oleh Carol dan John Bongiovi. Sejak umur 10, Jon kecil sering ke klub lokal. Ia yakin suatu hari ia akan menjadi bintang rock. Panggungnya sangat dekat dengan rumah Jon. Saat berusia 16 tahun, Jon bermain dari satu klub ke klub lainnya. Namun, tak perlu waktu lama untuk menggaet David Bryan (keyboardis Bon Jovi). Bryan memainkan lagu-lagu R&B, dan bandnya adalah Atlantic City Expressway. Jon juga bermain bersama The Rest, The Lechers, dan John Bongiovi And The Wild Ones. Sementara itu, Richie Sambora (gitaris Bon Jovi) bergabung dalam band Extreme, band dengan sedikit sentuhan funk dan fusion outfit, sebelum menggaet Alec John Such (mantan bassis Bon Jovi) ke dalam band bernama The Message. Setelah The Message pecah, Alec bergabung bersama Tico Torres (drummer Bon Jovi) dalam Phantom's Opera. Namun formasi inti Bon Jovi belum terbentuk sampai Maret 1983. Pada suatu saat yang tepat, tempat yang tepat, dan orang yang tepat, Jon bekerja sebagai penyapu lantai pada sebuah studio rekaman. Jon telah menulis Runaway, dan dengan back-up orang studio yang disewa sepupu Jon, Tony Bongiovi, Jon merekam Runaway. 5 orang yang membantu Jon merekam Runaway adalah : Dave "The Snake" Sabo (gitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy Bittan - (keyboardis), dan Frankie LaRocha - (drummer). Stasiun radio lokal memperkenalkan Runaway pada pita kompilasi. Segera lagu itu sering diputar di radio karena diminta pendengarnya. Kesuksesan dari Runaway membuat Jon berfikir, ia harus punya personil inti jika ingin sukses dengan melakukan perjalanan antar klub untuk mendukung singelnya itu. Mulanya, Jon menarik Alec dan Tico, lalu David Bryan (sebelumnya sudah masuk), lalu gitaris Dave "The Snake" Sabo, yang kemudian masuk ke Skid Row, dan akhirnya, Dave diganti oleh Richie. Mereka memulai pertunjukan di New York. Band ini akhirnya bergabung dengan perusahaan rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Band ini mulanya bernama Victor, John Lightening, Jon Bongiovi's, dan akhirnya berubah nama menjadi Bon Jovi.

Album pertama mereka dinamai sesuai nama band mereka, yaitu Bon Jovi. Album ini dirilis tanggal 21 Januari 1984. Ciri khas Bon Jovi adalah musik rock ballad, memberikan tune-tune dan mendahulukan riff-riff gitar serta menciptakan melodi yang baik. Hasilnya album ini meraih gold karena berhasil terjual sebanyak 500 ribu keping. Album yang terasa berat dan penuh penjiwaan ini bercerita tentang bagaimana menjadi seorang anak remaja. Album ini menelurkan 2 hit, yaitu Runaway dan She Don't Know Me. Pada tahun 1985, Bon Jovi merilis album 7800° Fahrenheit, yang terjual kurang lebih sama seperti album sebelumnya. Album ini memperkenalkan hit singles berjudul Hardest Part Is The Night, Only Lonely, Tokyo Road, dan Silent Night. Setahun kemudian, lagi-lagi Bon Jovi mengeluarkan album. Kali ini berjudul Slippery When Wet, yang menghasilkan hits Livin' On A Prayer dan Wanted Dead Or Alive. Album ini telah terjual sebanyak 26 juta copies di seluruh dunia sampai sekarang. Album Slippery When Wet menduduki tangga album teratas di Amerika Serikat. Tahun 1988, Bon Jovi kembali dengan album berjudul New Jersey. Album ini mencetak singles Lay Your Hands On Me, Bad Medicine, I'll Be There For You, dan Born To Be My Baby. Album ini juga meraih peringkat album teratas di Amerika Serikat. Prestasi sama juga ditorehkan di Inggris. Album ini sudah terjual sebanyak 18 juta keping.

Saturday, April 20, 2013

SLANK GENERASI BIRU


Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.


Slank salah satu band di tanah air yang konsisten dan punya kepedulian dengan kondisi sosial dan politik terlihat dari lirik lagu-lagu Slank yang syarat dengan kritik sosial, terutama korupsi. Perilaku korupsi sepertinya menjadi sesuatu yang lumrah di Indonesia, seakan menjadi bagian budaya dari masyarakat. Hal itulah yang menjadi dasar keprihatinan Slank dan kemudian mengangkat kritik sosial tersebut melalui lirik lagu. Tak heran mereka kemudian dijadikan “Duta Anti Korupsi” oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ditambah, perjalanan panjang selama 24 tahun mengarungi musik telah membuktikan eksistensi Slank sebagai band papan atas dengan kualitas ”legenda”.


Slank adalah salah satu group rock n roll di Indonesia, yang sering menyuarakan suara-suara minoritas dengan sindiran-sindiran yang polos dan apa adanya. Slank disebut-sebut mempunyai suatu kekuatan fans yang paling solid dan terbesar di Indonesia dengan sebutan Slanker. Tanpa Slanker..Slank seperti hidup tanpa motivasi..Slanker lah yang terus memotivasi Slank untuk terus menyuarakan minoritas arus bawah..yang terkadang dilupakan.


Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar). Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang dikenal sebagai Slankers.


Sejarah berdirinya band Slank


Slank berdiri desember 1983. dengan nama awal cikini stone complex, dengan beranggotakan, Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti (vokal), Wel Welly (vokal).Mereka sering membawakan musik2 dari Rolling Stone, idola mereka. Di tengah jalan beberapa dari mereka keluar. karena keuletan Bimbim, panggilan Bimo Setiawan membentuk band lagi dan merubah nama menjadi Red Evil. dengan formasi Bim2(drum), Bongky (gitar), Kiki (gitar), Denny (bas), Erwan (vokal). dan mereka sudah mulai berani memainkan lagu2 mereka sendiri.


Penampilan mereka diatas panggung yang cenderung seadanya dan slenge’an. sehingga para penonton sering menyebut mereka band slenge’an. mulai saat itu nama band mereka berubah menjadi Slank.Pergantian personil menjadi kebiasaan dalam band ini. sudah kali band ini ganti personil, dengan personel Bimbim(Drum), Kaka(Vokal), Bongky(Bas), Indra(Keyboard), Pay(Gitar).


Berkali-kali mengirim demo ke berbagai label, berkali-kali pula rekaman mereka ditolak. lalu mereka bertemu dengan seorang produser Budi Susatio. setelah mendengarkan musik mereka, Budi yakin bahwa musik mereka akan banyak disukai. karena musik mereka beda dari musik mainstream pada masa itu. Slank menggabungkan antara POP, ROCK N ROLL, BLUES, DAN ETNIK. yang menjadi warna musik Slank.


Keyakinan Budhi terbukti. album pertama SUIT…SUIT..HE.HE… meledak di pasaran dengan hits maafkan dan memang. dengan album pertama itu pula slank mendapat penghargaan pertamanya di BASF award sebagai pendatang baru terbaik.


Sejak saat iu slank mulai dikenal masyarakat seluruh indonesia, dan terus berkarya. karya mereka antara lain: KAMPUNGAN,PISS,GENERASI BIRU, MINORITAS.Setelah penggarapan album minoritas slank kehilangan 3 anggota sekaligus Bongki,Indra,Pay (yang sekarang sukses dengn BIP-nya). akhirnya kaka dan bimbim berjuang mempertahankan band ini. dengan 2 personel mereka mencoba membuat album baru, LAGI SEDIH. dengan dibantu Ivan (bass) dan Reynold (gitar). Hingga akhirnya tahun 1996 terbentuk formasi ke-14 yang terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka(bass), Ridho (gitar), Abdee (gitar). 


Sumber : http://musik-gue-aja.blogspot.com/2012/10/sejarah-berdiri-band-slank-slankers.html#ixzz2R1HnblDh

sejarah musik pop punk


Sejarah berulang. Manusia mati, maka ada pula yang lahir. Pemimpin otoriter bisa saja membunuh untuk terus duduk di tampuk kekuasaan, tetapi ada masanya dia terjungkal, jatuh, jadi bahan cercaan dan kemudian dikubur. Begitu juga dengan generasi musik, terus berulang meski selalu nuansa baru sesuai dengan perkembangan jaman. 



Di era pertengahan 1970an, muncul genre punk rock di Inggris, AS dan Australia. Generasi 'pemberontak' jalur rock yang ketika itu mulai 'heavy', tercetus dan menuai respon positif dan negatif. Positif karena punk membawa spirit do it yourself (lakukan sendiri). Negatif, band punk kerap bertingkah sesukanya. Tengok saja jalan hidup pembetot bass Sex Pistols, Sid Vicious.  Bukan hanya Sex Pistols yang populer, tetapi juga Ramones dan The Clash.
Waktu terus berdetak, jaman boleh berubah, spirit punk tetap ada hingga kini. Hanya saja, namanya jadi pop-punk. Meski lebih bising, permainan musik band pop-punk tak lagi 'semena-mena' ada melodi pop (melalui kocokan ritem gitar) di dalamnya, sehingga sub-genre ini disebut sebagai pop-punk. Siapa biang keladinya?

Green Day bisa ditunjuk. Ketika sub-genre alternatif (grunge) mulai membosankan, Green Day dengan album Dookie di tahun 1994, seperti memberi membawa angin segar. Siapa yang tidak bersemangat mendengarkan Basket Case, belum lagi Longview dan yang digemari remaja putri ketika itu, When I Came Around. 
Ritem gitar rapat plus betotan ketat memang menghadirkan nuansa monoton, tetapi di tangan Green Day jadi enak didengar. Ketika itu, pop-punk belum dikenal, sehingga Green Day dikategorikan sebagai band alternatif. Dookie meraih penghargaan Grammy sebagai album terbaik kategori musik alternatif.

Setelah itu muncul album Smash dari band indie, Offspring. Hasilnya? Meledak! Come Out and Play, Self Esteem dan Gotta Get Away yang kerap diputar MTV, ngehits berat. Kedua album itu terjual puluhan juta keping. Selesai? Belum.
Green Day kembali menggebrak dengan Nimrod, sedangkan Offspring memberikan kejutan melalui Americana. Meski ska-punk sempat mencuri perhatian, pop-punk melaju berkat kehadiran band lain macam Blink-182, Sum 41 dan masuk era 2000an, bermunculan nama lain macam New Found Glory, Good Charlotte, My Chemical Romance, Simple Plan, Avril Lavigne, Bowling for Soup, Busted dan lainnya. Belakangan, daftar nama semakin bertambah dengan kehadiran Panic At The Disco, Fall Out Boy, All-American Reject dan Paramore. 

Terus bermunculannya band pop-punk, mengakibatkan aliran musik rock yang satu ini tetap dicintai. Selain musiknya sangat pas menemani aktivitas kawula muda seperti main skateboard dan surfing, mendengarkan pop-punk bisa dilakukan sambil lalu. Akibatnya, tak perlu ribet memahami lirik yang diantarkan. Toh, sifat dasar rock, perihal lirik tak jauh dari kekecewaan dan kemarahan.

sejarah musik screamo

AWAL MULA SCREAMO .Screamo adalah genre musik yang sebagian besar berevolusi dari hardcore punk, antara lain genre, pada awal 1990-an. Istilah “Screamo” awalnya diterapkan pada cabang yang lebih agresif dari emo yang berkembang di San Diego pada tahun 1991, yang digunakan pendek, berantakan dieksekusi lagu-lagu yang dicangkokkan “spastik intensitas untuk sengaja eksperimental disonansi dan dinamika.” Pada awal 2000-an , nama genre mulai untuk menggambarkan yang berbeda, lebih lambat dan kurang disonan gaya yang dipinjam dari rock alternatif. Istilah permohonan kepada “gelombang kedua” adalah kontroversial di antara para penggemar dan praktisi dari gaya sebelumnya. Salah satu musisi dugaan bahwa istilah “jenis telah tercemar dengan cara, terutama di Amerika Serikat”.berevolusi dari hardcore punk, antara lain genre, pada awal 1990-an. Istilah “Screamo” awalnya diterapkan pada cabang yang lebih agresif dari emo yang berkembang di San Diego pada tahun 1991, yang digunakan pendek, berantakan dieksekusi lagu-lagu yang dicangkokkan “spastik intensitas untuk sengaja eksperimental disonansi dan dinamika.” Pada awal 2000-an , nama genre mulai untuk menggambarkan yang berbeda, lebih lambat dan kurang disonan gaya yang dipinjam dari rock alternatif. Istilah permohonan kepada “gelombang kedua” adalah kontroversial di antara para penggemar dan praktisi dari gaya sebelumnya. Salah satu musisi dugaan bahwa istilah “jenis telah tercemar dengan cara, terutama di Amerika Serikat”.

FIRST WAVE
Istilah “Screamo” awalnya diterapkan pada genre musik yang dimulai pada tahun 1980, di San Diego, di Che CafĂ©, dengan kelompok-kelompok seperti Heroin, Antioch Arrow, Angel Hair, Mohinder, Swing Kids, dan potret Past.
Gaya Screamo asli masih     dipraktekkan oleh berbagai kelompok, terutama di Eropa. Amanda Woodward, Louise Cyphre, La bertambah dan Raein adalah contoh dari adegan Eropa. Band ini sering merilis catatan mereka sendiri atau melalui label independen, sering merekam split dengan band lain dari adegan yang sama.
Karakteristik
Screamo gelombang pertama menggunakan batu khas instrumentasi, tetapi terkenal karena komposisi singkat, kacau pelaksanaan, dan berteriak-teriak vokal. Telah dijelaskan, oleh wartawan musik Jason Heller, sebagai “graft [ing] spastik intensitas untuk sengaja eksperimental disonansi dan dinamika,” yang menunjukkan kekerabatan dengan suara batu. Kemudian kelompok dan kadang-kadang dimasukkan alat elektronik lainnya suara.
GELOMBANG KEDUA
Pada tahun 2002, nama genre musik melayang ke pers, terutama dalam jurnalisme Jim DeRogatis dan Andy Greenwald. “Screamo” mulai menggambarkan yang berbeda, jauh lebih lambat dan kurang disonan gaya, seperti Emanuel, yang meminjam dari rock alternatif. band-band baru ini memasukkan unsur-unsur komersial rock, emo dan post-hardcore.
Karakteristik
Screamo gelombang kedua biasanya memanfaatkan dual eschews gitar dan gitar solo, dan paling diidentifikasi oleh “sering pergeseran dalam tempo dan dinamika dan ketegangan-dan-release catharses.” Tidak seperti gelombang pertama Screamo, yang kedua -gelombang band-band Screamo sering menulis pop balada. Kedua-gelombang Screamo telah digambarkan sebagai “mencampur melek, lirik puitis emo dengan keras dan lebih metalik merek sonic thrash” dan juga kadang-kadang menggunakan menjerit vokal “sebagai semacam crescendo elemen, sebuah senjata sonik akan berlari keluar ketika musik dan lirik … mencapai lapangan emosional tertentu”